dr. Hafi, Sp.OG, M.Kes || 2025-01-17
Skoliosis pada ibu hamil sering menimbulkan kecemasan mengenai dampaknya terhadap perkembangan janin dan kenyamanan ibu selama kehamilan dan proses persalinan. Pada artikel ini, kita akan membahas sejauh mana skoliosis berpengaruh terhadap kehamilan dan cara mengelola dampaknya.
Ibu hamil umumnya mengalami berbagai keluhan selama kehamilan, seperti sakit punggung, kelelahan, mual, dan kesulitan bergerak. Jika mengalami skoliosis, perasaan cemas ini bisa bertambah. Oleh karena itu, penting untuk memahami apa yang sebenarnya terjadi pada ibu hamil dengan skoliosis, dampaknya, serta bagaimana cara mengatasinya.
Dampak Skoliosis pada Kehamilan
Skoliosis memiliki berbagai tingkat keparahan yang perlu dipahami dengan baik. Tingkat keparahan ini dibedakan berdasarkan kemiringan atau kelengkungan tulang belakang, yang bisa ringan (kurang dari 20 derajat), sedang (antara 25–40 derajat), atau berat (lebih dari 50 derajat). Ibu hamil dengan skoliosis perlu mengetahui sejauh mana kondisi ini memengaruhi mereka, agar bisa lebih siap dalam menghadapi kehamilan.
Salah satu kekhawatiran utama adalah apakah skoliosis dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan janin. Jawabannya adalah tidak. Skoliosis pada ibu hamil tidak menghambat perkembangan janin. Selain itu, kondisi ini juga tidak meningkatkan risiko komplikasi kehamilan, seperti kelahiran prematur atau preeklampsia.
Namun, jika skoliosis tergolong berat dan kehamilan sudah memasuki trimester ketiga, ibu hamil mungkin merasakan keluhan seperti gangguan pencernaan, seperti gastroesophageal reflux disease (GERD). Hal ini disebabkan oleh rahim yang membesar, memberi tekanan pada lambung dan saluran pencernaan. Selain itu, kelengkungan tulang belakang yang semakin meningkat juga dapat memperburuk keluhan ini.
Nyeri Punggung pada Ibu Hamil dengan Skoliosis
Nyeri punggung adalah keluhan umum selama kehamilan, namun pada ibu hamil dengan skoliosis, rasa nyeri ini bisa terasa lebih berat. Skoliosis menyebabkan ketegangan tambahan pada punggung, yang dapat membuat ibu hamil merasa lebih tidak nyaman, terutama jika ada faktor lain seperti obesitas. Berat badan yang berlebih akan mempengaruhi kemampuan tubuh untuk menopang tubuh dan rahim, sehingga memperburuk kelengkungan tulang belakang dan meningkatkan rasa nyeri.
Selain itu, ibu hamil dengan skoliosis sering kali khawatir tentang kemungkinan melahirkan secara normal. Untuk skoliosis dengan tingkat keparahan ringan, persalinan normal masih memungkinkan, tetapi dokter akan memberikan arahan tentang apa yang perlu diperhatikan selama proses persalinan. Sebaliknya, jika skoliosis cukup parah, terutama jika ibu pernah menjalani operasi tulang belakang sebelumnya, persalinan caesar mungkin menjadi pilihan. Hal ini disebabkan oleh kemungkinan posisi bayi yang tidak ideal di dalam rahim, seperti kepala bayi yang melintang, yang menyulitkan persalinan normal.
Skoliosis berat juga dapat meningkatkan risiko kelahiran prematur, terutama jika kelengkungan tulang belakang mengganggu pernapasan ibu, menyebabkan sesak napas.
Cara Mengatasi Dampak Skoliosis pada Ibu Hamil
Salah satu keluhan utama ibu hamil dengan skoliosis adalah nyeri punggung. Untuk mengurangi rasa sakit ini, ada beberapa cara yang dapat dilakukan:
1. Menjaga Berat Badan Ideal
Penambahan berat badan selama kehamilan memang normal, tetapi sebaiknya hindari obesitas karena berat badan yang berlebih akan meningkatkan tekanan pada tulang belakang. Hal ini dapat memperburuk skoliosis dan menambah rasa nyeri pada punggung.
2. Olahraga Ringan
Olahraga yang aman selama kehamilan dapat membantu mengurangi rasa nyeri punggung. Aktivitas seperti yoga dan latihan menggunakan bola gym bisa membantu menguatkan otot punggung dan memperbaiki postur tubuh, yang pada gilirannya mengurangi ketegangan pada tulang belakang.
3. Posisi Tubuh yang Tepat
Ibu hamil dengan skoliosis sebaiknya memperhatikan postur tubuh, terutama saat duduk. Gunakan bantal kecil atau penyangga punggung bawah untuk menjaga posisi tubuh tetap tegak dan mengurangi tekanan pada punggung.
4. Mengangkat Barang dengan Benar
Hindari membungkuk saat mengangkat barang karena ini bisa memperburuk nyeri punggung. Sebaiknya jongkok terlebih dahulu dan angkat barang dengan menekuk lutut, bukan dengan membungkukkan punggung. Cara ini akan menjaga postur tubuh tetap lurus.
Selain langkah-langkah di atas, beberapa terapi komplementer seperti akupunktur dan chiropractic dapat membantu mengurangi nyeri punggung. Namun, terapi ini perlu dikonsultasikan terlebih dahulu dengan dokter kandungan, karena penelitian tentang keamanannya selama kehamilan masih terbatas.
Kesimpulan
Skoliosis ringan pada ibu hamil tidak akan membahayakan ibu dan janin. Ibu hamil dengan skoliosis masih bisa menjalani persalinan normal, asalkan mendapatkan persiapan dan arahan yang tepat dari dokter. Namun, untuk skoliosis dengan tingkat keparahan berat, persalinan caesar mungkin diperlukan. Jika posisi bayi tidak mendukung persalinan normal atau jika ibu hamil mengalami kesulitan bernapas, maka kelahiran prematur bisa terjadi.
Karena tingkat keparahan skoliosis dapat bervariasi, sangat penting untuk memantau kondisi ini dengan pemeriksaan rutin ke dokter kandungan. Dengan penanganan yang tepat, ibu hamil dengan skoliosis tetap dapat menjalani kehamilan dengan aman dan nyaman.